Sabtu, 20 Juni 2009

Perjalanan Hidup Warga Miskin di Indramayu

JUALAN BALON – Adi (10), siswa Kelas IV SDN Karangmalang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat tengah melintas di Jalan Wiralodra Indramayu sambil berjualan balon dan mainan anak-anak untuk membiayai hidupnya. (Foto : Satim)

Kisah Perjalanan Adi

Seusai Sekolah Jualan Balon

INDRAMAYU – Berjalan kaki dengan menempuh perjalanan belasan kilometer, tampaknya sudah menjadi langganan dalam perjalanan hidup Adi (10), murid kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karangmalang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Mengapa ?

Setiap hari sehabis sekolah, Adi terpaksa harus berjualan balon gas keliling kota dan perkampungan di wilayah Kabupaten Indramayu. Hidup dengan cara seperti itu sudah ia lalui sejak kecil bersama kedua orangtuanya, sebut saja Pak Ridwan (56) dan Ny. Daningkem (51), yang sekarang ngontrak di rumah penduduk di sekitar Pasar Baru Indramayu yang mengajaknya berjualan balon dan mainan anak-anak berkeliling kampung dan perkotaan.

“Ya, beginilah nasib saya selama ini. Untuk mempertahankan hidup terpaksa harus berjualan balon dan mainan anak-anak,” kata Adi sambil berjalana kaki melintasi Jalan Wiralodra Indramayu, Sabtu (20/6).

Menurutnya, ia terpaksa harus berjualan balon dan mainan anak-anak keliling karena desakan ekonomi. Kalau tidak dagang seperti itu, Adi mengaku akan kesulitan untuk membiayai hidupnya maupun jajan di sekolah.

“Hanya dengan cara seperti inilah, saya bisa sekolah dan jajan alakadarnya,” ujar anak yang mengaku kelahiran Cirebon, lalu diajak kedua orangtuanya mencari nafkah di Kota Mangga Indramayu dengan berdagang balon dan mainan anak-anak. (Satim/Joko K)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar